A.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang
memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran
pendengar atau pembacaseperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau
penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan,gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud sipembicara atau
penulis.
Syarat-Syarat dalam Kalimat Efektif :
1.
Koherensi
koherensi kompak adalah hubungan timbal balik yang
baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk
kalimat itu. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah
penempatan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada
tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai. Dalam kesatuan
pikiran lebih ditekankan lagi struktur, atau interelasi antara kata-kata
yangmenduduki sebuh tugas dalam kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat dapat
mengandung sebuah kesatuan pikiran, namun koherensinya tidak baik.
Contoh Kalimat Koherensi tidak baik :
- Baik : Adik saya yang paling kecil memukul anjing
dikebuh kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
- Tidak Baik : Adik saya yang paling kecil memukul
dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing.
2. Kesatuan
2. Kesatuan
Sebagaimana telah dipaparkan di depan, bahwa tiap
paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah
untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di
dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang
dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah
paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua
kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan
pokok.
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif merupakan
pembatasan dalam pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa. Kehematan
ini menyangkut soal gramatikal dan soal semantik. Kehematan tidak bahwa kata
yang perlu atau yang menambah nilai-nilai artistik boleh dihilangkan.
4.
Keparalellan
Paralelisme dalam komposisi ialah bentuk-bentuk
bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial. Pikiran
dan gagasan yang sama biasanya dinyatakan dalam bentuk-bentuk bahasa dalam
kalimat sehingga pikiran-pikiran yang lain dan sama harus dinyatakan dalam
bentuk yang sama.
5.
Penekanan
gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh
pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk
memberikan penekanan.
1. Posisi dalam Kalimat
Untuk memberikan penekanan dalam kalimat, biasanya
dengan menempatkan bagian itu didepan kalimat.
Pengutamaan bagian kalimat selain dapat mengubah
urutan kata juga dapat mengubah bentuk kata dalam kalimat.
2. Urutan yang Logis
Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian
atau peristiwa. Kejadian yang berurutan
hendaknya diperhatikan agar urutannya tergambar
dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun secara
kronologis, dengan penataan urutan yang makin lama
makin penting atau dengan menggambarkan suatu
proses.
3. Pengulangan Kata
Pengulangan kata dimaksudkan memberi penegasan pada
bagian ujaran yang dianggap penting agar kalimat menjadi jelas.
6.
Kevariasian
Kelincahan pun tergambar dalam strukturnkalimat
yang dipaka, misalnya penggunaan kalimat yang pendek dan kalimat yang
panjang. Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca,
diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek,
predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.
B. Hal-hal yang berhubungan dengan kalimat
efektif
A. Penggunaan Kata yang Mengalami Perubahan Makna
Penggunaan kata yang mengalami perubahan makna
dalam perkembangan penggunaannya,kata sering mengalami perubahan makna.
Perubahan tersebut sering terjadi karena pergeseran konotasi,rentang masa penggunaan,jarak dan lain-lain. Namun yang jelas,perubahan-perubahan tersebut ada bermacam-macam yaitu:menyempit,meluas,ameliorative,peyoratif,dan asosiasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan dibawah ini:
Macam-macam perubahan makna:
a. Menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolong kedalam perubahan makna ini adalah kata yang pada awalnya penggunaannya bias dipakai untuk berbagai hal umum,tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja.
Contoh:
Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalam arti luas atau umum,sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni.Begitu pula kata sarjana(dulu orang yang pandai,berilmu tinggi,sekarang bermakna “lulusan perguruan tinggi”).
b. Meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit.
Contoh:
Petani dulu dipakai untuk seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah,tetapi sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas.
Penggunaan pengertian petani ikan,petani tambak,petani lele merupakan bukti bahwa kata petani meluas penggunaannya.
c. Amelioratif
Pada awalnnya,kata ini memiliki makna kurang baik,kurang positif,dan tidak menguntungkan.
Contoh:
Wanita,pramunikmat,dan warakawuri merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
d. Peyoratif
Makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
Contoh:
Kawin,gerombolan,oknum,dan perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
e. Asosiasi
Yang tergolong kedalam perubahan makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat.Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu”. Tukang catut dalam kalimat diatas tergolong kata-kata dengan makna asosiatif,begitu pula dengan kata kacamata dalam:menurut kacamata saya,perbuatan anda tidak benar.
f. Sinestesia
Perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera,misalnya dari indera pengecap keindera penglihatan.
Perubahan tersebut sering terjadi karena pergeseran konotasi,rentang masa penggunaan,jarak dan lain-lain. Namun yang jelas,perubahan-perubahan tersebut ada bermacam-macam yaitu:menyempit,meluas,ameliorative,peyoratif,dan asosiasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan dibawah ini:
Macam-macam perubahan makna:
a. Menyempit/spesialisasi
Kata yang tergolong kedalam perubahan makna ini adalah kata yang pada awalnya penggunaannya bias dipakai untuk berbagai hal umum,tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja.
Contoh:
Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalam arti luas atau umum,sedangkan sekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni.Begitu pula kata sarjana(dulu orang yang pandai,berilmu tinggi,sekarang bermakna “lulusan perguruan tinggi”).
b. Meluas/generalisasi
Penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit.
Contoh:
Petani dulu dipakai untuk seseorang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari mengerjakan sawah,tetapi sekarang kata tersebut dipakai untuk keadaan yang lebih luas.
Penggunaan pengertian petani ikan,petani tambak,petani lele merupakan bukti bahwa kata petani meluas penggunaannya.
c. Amelioratif
Pada awalnnya,kata ini memiliki makna kurang baik,kurang positif,dan tidak menguntungkan.
Contoh:
Wanita,pramunikmat,dan warakawuri merupakan kata-kata yang dipakai untuk lebih menghaluskan, menyopankan pengertian yang terkandung dalam kata-kata tersebut.
d. Peyoratif
Makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
Contoh:
Kawin,gerombolan,oknum,dan perempuan terasa memiliki konotasi menurun atau negatif.
e. Asosiasi
Yang tergolong kedalam perubahan makna ini adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat.Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu”. Tukang catut dalam kalimat diatas tergolong kata-kata dengan makna asosiatif,begitu pula dengan kata kacamata dalam:menurut kacamata saya,perbuatan anda tidak benar.
f. Sinestesia
Perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera,misalnya dari indera pengecap keindera penglihatan.
Contoh:
Gadis itu berwajah manis,kata manis mengandung makna enak,biasanya dirasakan oleh alat pegecap,berubah menjadi bagus,dirasakan oleh indera penglihatan.Demikian juga kata panas,kasar,sejuk,dan sebagainya.
Gadis itu berwajah manis,kata manis mengandung makna enak,biasanya dirasakan oleh alat pegecap,berubah menjadi bagus,dirasakan oleh indera penglihatan.Demikian juga kata panas,kasar,sejuk,dan sebagainya.
C. Contoh kalimat efektif
1. Suatu saat langit, bumi beserta
seluruh isinya pasti akan musnah. (tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena
penggunaan kata langit, bumi, beserta seluruh isinya yang seharusnya
diganti dengan kata alam semesta. Alam semesta berarti isi dari seluruh
yang ada di bumi termasuk langit dan bumi.
- Suatu saat alam semesta akan musnah.
(efektif)
2. Beberapa orang-orang
melarikan diri.
Kalimat di atas tidak efektif karena
menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata orang-orang,
seharusnya:
- Beberapa orang melarikan
diri.
3. Semua orang tau bahwa air laut
rasanya asin.
Ketidak
efektifan kalimat di atas disebabkan oleh dalam penggunaan kata tau,
kata tau merupakan kata yang digunakan untuk makanan, sedangkan kalimat
di atas bermasud memberikan suatu informasi yang seharusnya menggunakan kata tahu
yang berarti mengerti dengan apa yang dibicarakan. Kalimat yang efektif yaitu:
-
Semua orang tahu bahwa air laut
rasanya asin.
4.
Dia datang dengan hanya membawa
belaskasihannya saja.
Kata dengan dalam kalimat di atas tidak efektif
digunakan karena kata dengan bermakna menerangkan bahwa seakan-akan diri dari
subjek adalah mempunyai dua diri. Seharusnya;
-
Dia datang hanya membawa
belaskasihannya saja.
5. Kemarin banyak para karyawan yang
melakukan demonstrasi.
Ketidak
efektifan yang terjadi pada kalimat tersebut adalah dalam penggunaan kata para,
kata para seharusnya digunakan untuk mewakili banyak orang. Sedangkan
dalam kalimat tersebut sudah menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak
efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang bermakna sama.
-
Kemarin banyak karyawan yang
melakukan demonstrasi.
Referensi :
http://dewisofia03.wordpress.com/2012/10/21/pengertian-kalimat-efektif/
http://abdullohaja.blogspot.com/2012/12/contoh-kalimat-efektif-dan-tidak_29.html
http://nurkholismzzstimkpringsewu.wordpress.com/tugas/b-b-indo/penyusunan-kalimat-efektif/
0 komentar:
Posting Komentar